BRIN–TNI AL Kerja Sama Survei Pemetaan Dasar Laut

Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Pusat Hidro Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang survei dan pemetaan dasar laut. Kesepakatan ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi Agus Haryono dengan Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat di Gedung Balai Samudera, Jakarta, Rabu (21/6/2023) dalam siaran persnya.

Penandatanganan MOU ini bertepatan dengan peringatan Hari Hidrografi Dunia ke-102 yang disaksikan oleh Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri. Pada kesempatan tersebut Megawati menerima brevet kehormatan dari Pushidrosal.

Peringatan Hari Hidrografi Dunia ke-102 kali ini mengusung tema “Hydrography – underpinning the digital twin of the ocean”. Tema tersebut diusung bertujuan untuk menonjolkan hubungan antara hidrografi dan oseanografi, dan bagaimana hidrografi memiliki peranan kunci dalam mengembangkan gambaran digital lautan.

Dalam sambutannya, Megawati bersyukur bahwa kesadaran bangsa Indonesia sebagai negara maritim telah meningkat. “Syukur Alhamdulillah bahwa kesadaran akan Indonesia unggul sebagai bangsa bahari semakin meningkat. Jadi kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan Pusat Hidro Oseanografi TNI AL menjadi bukti,” kata Megawati.

Dengan kerja sama ini kata Megawati, BRIN dapat memperkuat pemetaan dasar laut dengan infrastruktur penelitian dan teknologi survei yang dimiliki. Pada akhirnya , hasil penelitian di bidang kelautan ini akan bermanfaat bagi kemakmuran bangsa. “Saya percaya melalui riset, inovasi, dan kerja sama dengan seluruh stakeholder di dalam menggali semua potensi kelautan Indonesia akan mempercepat jalan kemakmuran Indonesia,” ujarnya.

Megawati memandang perlunya meningkatkan riset dan survei terhadap laut Indonesia bukan saja untuk mengetahui potensi yang ada di lautan, namun juga digunakan untuk menyusun strategi pertahanan wilayah. “Laut ini menghadapi banyak ancaman baik dari strategi militer dan perubahan iklim dunia. Akibat global warming menjadikan perhatian terhadap hidro oseanografi menjadi penting,” ucapnya.

Sedangkan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan, BRIN telah bermitra dengan Pushidrosal dalam melakukan riset di bidang kelautan. “Pushidrosal merupakan salah satu mitra BRIN sejak awal, khususnya terkait dengan ekspedisi maritim,” kata Handoko.

Menurutnya, kerja sama ini menjadi momentum sebagai penguat untuk semakin meningkatkan kolaborasi antara kedua belah pihak. Hal ini mengingat geografi Indonesia sebagian besar wilayahnya berupa lautan, maka kerja sama riset di bidang kelautan menjadi hal yang krusial.

“Kolaborasi aktivitas kemaritiman menjadi sangat krusial karena Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, lebih kurang mencakup 60% dari total wilayah Indonesia,” kata Handoko.

Adapun implementasi dari kerja sama ini, menurut Handoko, dapat dilaksanakan melalui kegiatan ekspedisi bersama. Dengan memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki kedua belah pihak. “Kerja sama ini memungkinkan pelaksanaan ekspedisi bersama serta kekayaan data hasil observasi dari kedua pihak,” ujarnya.

Secara teknis, kata dia, periset BRIN dapat bergabung ke kapal Pushidrosal. Sebaliknya mereka juga dapat memanfaatkan armada kapal riset BRIN. Melalui kerja sama ini, Handoko berharap penelitian dan eksplorasi terhadap wilayah perairan dapat diperkuat. Pada akhirnya hasil dari penelitian ini dapat mengungkap potensi perairan yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran bangsa Indonesia.

Handoko mengharapkan eksplorasi wilayah perairan Indonesia dapat diperkuat. Terutama dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. “Pemahaman akan perairan Indonesia dengan segala potensinya. Akan menjadi modal besar pemanfaatan sumber daya laut sebatas optimal dalam jangka panjang secara berkelanjutan,” ucapnya.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *