Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memanggil Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk meminta penjelasan mengenai usulan resolusi konflik Rusia-Ukraina. Proposal perdamaian ini sempat menjadi sorotan publik, termasuk kalangan internasional.
“Nanti hari ini atau besok mungkin akan saya undang. Meminta penjelasan dari apa yang Pak Menhan sampaikan,” kata Presiden dalam jumpa pers usai acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDI-P, di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
Presiden menyebut, usulan yang disampaikan di forum internasional merupakan inisiatif Prabowo sendiri. “Itu (proposal) dari Pak Prabowo sendiri, tetapi saya belum bertemu dengan Pak Prabowo,” ujarnya.
Sebelumnya, usulan ini disampaikan Prabowo pada forum Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura. IISS adalah konferensi keamanan antarnegara yang dihadiri para menteri dan delegasi dari lebih 50 negara.
Dalam pidatonya, Prabowo mengemukakan sejumlah usul untuk menghentikan peperangan antara Rusia dan Ukraina. Pertama, gencatan senjata antara kedua kubu di titik-titik konflik.
Kedua, penarikan mundur pasukan kedua pihak sejauh 15 kilometer untuk menciptakan zona demiliterisasi dari titik gencatan senjata. Menurutnya, zona demiliterisasi tersebut harus diamankan dan dipantau oleh pasukan penjaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)>
Ketiga, Prabowo mengusulkan agar PBB memfasilitasi referendum bagi warga di zona demiliterisasi untuk menentukan pilihan. Yaitu ingin bergabung dengan Ukraina atau Rusia.