Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyelidiki penemuan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dua kabupaten. Penemuan titik api itu berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Kamis (25/5/2023). “Pagi tadi ada 5 hotspot setelah kami verifikasi ternyata ada dua titik api yang sedang terbakar dan dilakukan pemadaman,” kata Jim.
Menurut Jim, penyelidikan dilakukan untuk mengetahui unsur kesengajaan dalam kebakaran tersebut. “Kita ingin mengetahui apakan ada kesengajaan dari oknum-oknum membakar atau dari titik api sebelumnya masih menyimpan bara,” ucapnya.
Diungkapkan, titik api itu tersebar di Kabupaten Siak dua titik. Lalu Kabupaten Bengkalis satu titik, Indragiri Hilir satu titik, dan Kota Dumai satu titik.
Sisi lain, ia menjelaskan, dalam dua hari ini cuaca di Riau dalam kondisi cukup panas dengan curah hujan juga rendah. Jim mengaku, pihaknya telah melakukan upaya modifikasi cuaca agar hujan terjadi.
“Tetapi memang hujan tidak turun merata di Riau,” ucapnya. Dalam penerapan teknologi ini, sebanyak 20 ton garam sudah habis disemaikan.
Namun, lanjutnya, karhutla tetap menjadi ancaman karena cuaca masih panas. “TMC sudah selesai, 20 ton garam sudah disemai,” kata Jim.
Selain itu, BPBD telah siap siaga menghadapi musim kemarau yang akan terjadi di bulan Juni sampai September nanti. Apalagi, berdasarkan prediksi BMKG, fenomena El Nino juga akan melanda Riau.
“Artinya memang kesiapsiagaan kita harus lebih dioptimalkan,” kata Jim. Ia menyebut, BPBD Riau juga telah menetapkan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Status itu diberlakukan sejak bulan Februari 2023 lalu. “Kita sudah menyiapkan posko di kabupaten maupun di provinsi, juga sudah menyiapkan semua personel,” ujarnya.