Fenomena El Nino, BRIN Sebut Indonesia Paling Dirugikan

Jakarta: Cuaca panas ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia diperkirakan karena fenomena El Nino. Kondisi El Nino tersebut bahkan diprediksi akan lebih kering dibanding dengan kemarau pada iklim normal.

“Kondisinya el nino. Maka kemarau akan lebih kering dibanding dengan kemarau pada saat periode iklim normal,” kata Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Kamis (27/4/2023).

Budi mengatakan, panas diprediksi hampir sama dengan yang pernah terjadi di tahun 2015 dan 2019. Hal itu mendatangkan kerugian yang cukup besar seperti terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Berdasarkan keterangan itu kerugiannya cukup masih begitu banyak untuk wilayah Indonesia. Artinya tidak hanya dari sisi nominal, tetapi juga dari kerusakan hayati, kemudian faktor sosial, faktor ekonomi cukup masif,” kata Budi menjelaskan.

Budi menyatakan, Indonesia termasuk salah satu negara yang paling dirugikan jika terjadi El Nino. Dibandingkan dengan negara-negara yang lain di dunia, karena dari sisi perekonomiannya.

Kemudian dari sisi ketahanan pangan, menurut Budi, Indonesia paling terdampak. Hal itu juga karena Indonesia adalah negara agraris, di mana komoditas pertanian pada saat itu soal produktivitas menurun.

“Jadi Indonesia tidak bisa mengandalkan ketahanan pangan pada saat produksi beras. Juga produksi yang lain dari komoditas pertanian yang menurun,” katanya kembali.

Untuk itu, Budi mengatakan, kepala daerah yang berada di wilayah rentan terhadap kekeringan untuk mengantisipasi fenomena tersebut. Wilayah itu terutama untuk wilayah Sumatra dan Kalimantan yang rutin mengalami kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan.

“Hal ini agar segera mengeluarkan status siaga darurat dan meminta bantuan pelaksanaan modifikasi kepada pemerintah pusat. Agar pemerintah pusat bisa leluasa untuk memberikan bantuan kepada daerah,” kata Budi.

“Selain bencana Karhutla yang menjadi perhatian, pengisian waduk-waduk. Danau ataupun embung-embung juga menjadi perhatian,” ujarnya.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *