BPS: Waspada Kenaikan Harga Komoditas Jelang Idul Fitri

Jakarta: Kenaikan harga komoditas perlu diwaspadai menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini.

“Kita perlu mewaspadai kenaikan harga. Khususnya beberapa komoditas yang mungkin terdampak tingginya permintaan menjelang hari raya Idul Fitri,” kata Pudji kepada wartawan, Senin (3/4/2023).

Lebih jauh, Pudji mengungkapkan, kenaikan harga beberapa komoditas yang perlu diwaspadai. Yakni tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan lain-lain.

Ia mencontohkan pada momen Lebaran pada Mei 2022, kenaikan harga komoditas terjadi pada tarif angkutan udara sehingga memberi andil inflasi 0,07 persen. Di mana telur ayam ras 0,05 persen, ikan segar dan bawang merah masing-masing 0,04 persen, serta nasi dengan lauk dan daging sapi 0,01 persen.

Kondisi tersebut juga kurang lebih terjadi pada momen Idul Fitri pada tahun sebelumnya. Yakni Mei 2021, dimana tarif angkutan udara, daging ayam ras, dan ikan segar memberi andil terbesar kepada inflasi yaitu 0,04 persen, serta jeruk, minyak goreng, dan daging sapi 0,02 persen.

“Kenaikan tarif angkutan udara biasanya disebabkan oleh tingginya permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri karena ramainya arus mudik. Lalu kenaikak harga komoditas daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras juga biasanya disebabkan permintaan yang tinggi, misalnya seperti untuk telur ayam ras karena adanya kebutuhan pembuatan kue Lebaran,” ujarnya.

Kendati demikian, ia menilai inflasi di bulan pertama Ramadan tahun ini Maret 2023 relatif lebih rendah. Dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sehingga dampak inflasi dari momen Ramadan tidak tercermin penuh dalam satu bulan saja melainkan Maret dan April. Selain itu, konsumsi masyarakat pun belum sepenuhnya normal saat ini sehingga permintaan belum terlalu tinggi,” ucapnya.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *