Ekonom Sebut Inflasi di Indonesia Masih Normal

Jakarta: Ekonom Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi menyatakan inflasi di Indonesia masih normal dibandingkan negara lain. Hal itu karena di Indonesia masih melimpah sisi komoditasnya.

“Tidak seperti di Inggris, anak-anaknya sudah skip atau melewatkan makan pagi. Secara umum masih baik dan juga harus pemetaan,” katanya saat berbincang dengan Pro3 RRI, Senin (20/3/2023).

Menurutnya, Indonesia cukup beruntung karena Ramadan tidak jauh dari awal panen. Sehingga inflasi yang rata-rata ada pada bulan Februari saat ini rendah.

“Inflasi Januari Februari ini rendah, inflasi rata-rata di Februari. Sehingga tekanan dari sisi panen membuat inflasi rendah,” katanya.

Menurutnya, strategi antisipasi menghadapi inflasi yang pemerintah lakukan sudah tepat. Ia menyebut, pada saat itu presiden mengimbau kepala daerah untuk menanam cabai,

“Tarik di awal Januari 2022, cabai berimbas besar, cabai mengalami deflasi. Sebelumnya pada Agustus dilakukan penanaman cabai terbaik,” katanya.

Bank Indonesia meyakini inflasi inti akan tetap terkendali. Yaitu dalam kisaran tiga persen plus minus satu persen pada semester I 2023.

BI juga meyakini inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan kembali. Yaitu ke dalam sasaran tiga persen plus minus satu persen mulai September 2023.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *