Jakarta: Sebanyak 191 personel Tenaga Kesehatan (Nakes) dihadirkan Korps Brimob guna mendukung penurunan angka stunting. Selain itu juga menyediakan sarana dan prasarana seperti kendaraan.
“Polri telah menyiapkan 191 personil tenaga kesehatan, sarana dan prasarana pendukung yang telah digelar disini,” kata Wakil Komandan Korps Brimob Polri, Irjen Pol Setyo Boedi Mumpuni Harso dalam sambutan acara sosialisasi stunting bersama BKKBN, di kelurahan Kali Baru Kecamatan Cilincing, Selasa (7/2/2023).
Kegiatan meliputi pengobatan masal, pemberian makanan tambahan anak stunting. Serta, demo kreasi masak menu, dan juga pengukuhan bunda asuh stunting.
Setyo berharap, sosialisasi tersebut dapat mewujudkan Indonesia sehat dan bebas dari stunting. Karena menurutnya, kesehatan sebagai bagian dari hak asasi manusia sendiri.
“Saya harap ini lancar. Semoga apa yang kita rencanakan kedepan berjalan lancar dan sukses,” katanya.
Setyo mengatakan, stunting menjadi musuh utama yang harus dikalahkan secara bersama. Karena stunting memiliki efek jangka panjang seperti menghambat perkembangan syaraf sensorik motorik, dan bahasa.
“Serta memicu obesitas, gangguan psikis, reproduksi dan produktivitas. Karena itu merupakan masalah prioritas nasional,” ujar Setyo.
Berdasarkan data topografi jumlah penduduk di kelurahan Kali Baru, Cilincing, sebanyak 21.090 keluarga. Jumlah keluarga berisiko memiliki anak stunting yakni 6.526 keluarga, serta balita mengalami stunting sebanyak 150 orang.
Kegiatan turut dihadiri Pj Gubernur DKI Heru Budi, Wali Kota Jakarta Utara Tuty Kusumawati, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Lalu Wakil Komandan Korps Brimob Polri Irjen Pol Setyo Boedi, serta Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina.
Pada akhir acara diserahkan bansos kepada 150 kepala keluarga di Kalibaru yang memiliki Balita. BKKBN juga mengukuhkan publik figur Paula Verhoeven dan Asri Welas sebagai Bunda Asuh pencegahan stunting nasional.